Siapa yang disini suka kalap kalau soal makan ? hati- hati loh! segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk makan berlebihan. Kenapa ?, karena makanan merupakan faktor yang paling dominan dalam memengaruhi hampir semua jenis penyakit yang diderita oleh seseorang, yaitu sekitar 90%. Karena besarnya dampak tersebut, Islam mengatur tatacara makan, termasuk melarang kita makan dan minnum secara berlebihan. Kenapa Islam turut mengatur tata cara makan, termasuk melarang kita makan berlebihan ? tentunya karena ada sebab dan alasan dibalik larangan makan berlebihan. Apa saja kah alasan dibalik larangan makan berlebihan, simak artikel berikut ini ya !
Di dalam Al-Quran, Allah Swt, Mengingatkan :
لُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡ وَلَا تَطۡغَوۡاْ فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيۡكُمۡ غَضَبِى ۖ وَمَن يَحۡلِلۡ عَلَيۡهِ غَضَبِى فَقَدۡ هَوَىٰ
“Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan, barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku maka sesungguhnya kebinasaan baginya.” QS. Thaahaa [20]:81).
Dalam sebuah hadist, Rasulullah Saw. Juga berdasabda :
“Jauhilah Olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman. Sebab mengisi perut dengan penuh bisa membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat.” (HR. Bukhari).
Dalam Rawayat lain Rasulullah juga menegaskan :
“Tidak ada tempat yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perut nya. Cukuplah bagi anak adam itu beberapa suap makanan saja, asal dapat menegakkan tulang rusuknya. Tetapi, apabila ia terpaksa melakukannya, maka hendaklah sepertiga (dari perutnya) diisi dengan makanan, sepertiganya dengan minuman, dan sepertiganya lagi dengan napasnya(udara).” (HR. Ahmad dan Tirmizi).
Firman Allah Swt. Dan sabda Rasulullah Saw. Tersebut cukup menegaskan bahwa kita dilarang berlebihan dalam makan dan minum. Sebab, ada banyak dampak buruk untuk kesehatan jasmani maupun rohani dari makan dan minum secara berlebihan.
Dampak negatif paling nyata akibat makan secara berlebihan adalah terjadinya obesitas. Kondisi ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Menurut American Diabetes Association (1986), mayoritas diabetes terjadi pada penderita obesitas(60%). Berlebihan dalam makan juga dapat menyebabkan masuknya zat-zat yang terkandung dalam makanan secara berlebihan dan malampaui batas yang dibutuhkan. Misal, kolesterol.
Dalam jumlah yang proporsional, kolesterol bisa membantu metabolisme tubuh. Akan tetapi, jika jumlahnya berlebihan maka dapat menimbulkan berbagai penyakit dalam tubuh. Kolesterol darah yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah jantung yang berpotensi menimbulkan serangan jantung dan penyumbatan pada pembuluh darah otak sehingga berpotensi menimbulkan serangan stroke.
Berikut beberapa efek negatif dari makan dan minum secara berlebihan :
Terjadi gangguan pencernaan
Dalam hadist yang telah disebutkan di awal, Rasulullah Saw. Telah memberi tuntunan bahwa perut sebaiknya di isi dengan makanan 1/3 bagian, air 1/3 bagian, dan udara 1/3 bagian. Hal ini menunjukan bahwa Islam melarang makan secara berlebihan. Jika jumlah makanan dalam lambung terlalu banyak atau melebihi kapasitas enzim pencernaan yang di produksi, makan makanan tidak akan dicerna secara sempurna.
Makanan yang tidak dicerna secara sempurna bisa menyebabkan fermentasi, salah cerna, dan menimbulkan gas. Akibatnya juga dapat timbul gejala berupa rasa sakit perut atau perut terasa penuh dan membengkak. Hal ini ditandai dengan bersendawa (belching) yang keras berkali-kali. Simtom ini terutama ditemukan pada orang yang bergantian menelan dan mengeluarkan udara. Jika tidak dapat bersendawa, perut akan terasa kembung (meteorismus) dan mengeluarkan angin dari anus atau kentut (flatus) yang tidak berbau. Selain perut menjadi tidak enak juga dapat berakibat muntah dan diare.
Menghasilkan banyak radikal bebas
Oksigen yang kita hirup akan diubah oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang re-aktif, dikenal sebagai senyawa reaktif oksigen yang diterjemahkan dari reactive oxygen species (ROS), yaitu satu bentuk radikal bebas. Hal ini berlangsung saat proses sintesis energi oleh mitokondria atau proses detoksifikasi yang melibatkan enzim sitokrom P-450 di hati.
Produksi ROS secara fisiologis ini merupakan konsekuensi logis dalam kehidupan aerobik. Aktivitas makan merupakan salah satu aktifitas aerobik, yaitu aktivitas yang memerlukan oksigen. Makan secara berlebihan berkonsekuensi pada kebutuhan oksigen yang banyak. Akibatnya, produksi radikal bebas juga melimpah.
Beberapa penelitian menyebutkan, kelebihan produksi radikal bebas berpotensi menyebabkan terjadinya stress oksidatif yang berakibat pada kerusakan mulai tingkat sel. Berbagai penyakit yang telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas mencakup kebih dari 50, diantaranya adalah penuaan dini, stroke, asma, diabetes miletus, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, parkinson, hingga AIDS dan kanker.
Melonjaknya kadar gula darah
Dalam dunia medis, dikenal istilah indeks glemik (IG), yaitu suatu istilah yang berkaitan erat dengan metabolisme karbohidrat. IG pangan merupakan indeks (tingkatan) pangan menurut efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah. Jika dikonsumsi, makanan yang memiliki IG tinggi dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
Sebaliknya, seseorang yang mengkonsumsi pangan ber-IG rendah makan peningkatan kadar gula dalam darah berlangsung lambat dab puncak kadar gulanya rendah. Ketika kadar gula rendah memproduksi hormon insulin secara besar-besaran untuk menurunkan kadar gula darah tersebut.
Nah, kebiasaan makan secara berlebihan yang berdampak pada melonjaknya kadar gula darah berpotensi mendorong tubuh lebih pandai menyimpan lemak daripada menggunakannya. Akibatnya, bobot tubuh akan membengkak. Tubuh akan mempunyai komposisi lemak yang banyak dibanding protein. Keadaan ini bisa menyebabkan tubuh kesulitan memperoleh alat transportasi untuk membawa molekul glukosa kedalam sel, yaitu glukosa transporter-4 (GLUT-4). jika ini yang terjadi maka kemungkinan besar akan mengakibatkan kencing manis.
Meyebabkan malas dan mengantuk
Seseorang cenderung akan merasakan kantuk yang luar biasa setelah perutnya terisi penuh dengan makanan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, makan secara berlebihan dapat menyebabkan naiknya gula darah. Kenaikan gula darah yang mengakibatkan produksi insulin melimpah memicu asam amino masuk kedalam otak. Karena itu, tidaklah mengherankan jika perut terlalu kenyang maka seseorang akan mudah mengantuk. Selain itu, makan secara berlebihan jelas menyalahi sunnah. Hal ini menyebabkan saluran pencernaan bekerja keras sehingga tubuh menjadi lemas dan malas.
Kejenuhan siklus kreb
Siklus kreb adalah rangkaian oksidasi lengkap bahan makanan, yaitu sebagai sumber ostetik koenzim A, fungsi emfibolik siklus kreb,serta pembentukan energi. Jika seseorang makan secara berlebihan makan sirklus kreb menjadi jenuh sehingga metabolisme tubuh tidak berjalan secara normal. Akibatnya, tubuh lebih rajin menyimpan energinya dalam bentuk lemak. Kondisi ini sangat berpotensi besar mengakibatkkan obesitas yang tentu beresiko terkena penyakit degeneratif, atau penyakit yang bersifat kronis.
Nah, itu beberapa alasan medis atau ilmiah yang berkaitan dengan dibalik larangan makan berlebihan yang di anjurkan menurut Islam. Ajaran Islam yang disampaikan kepada kita semua baik larangan ataupun anjuran pastilah ada alasan atau hikmah dibalik itu semua.
wallahu’alam bissawab
sumber : Buku Islam Itu Ilmiah (Mengupas Tuntas Ragam Fakta Ilmiah dalam Ajaran – Ajaran Islam)