Meneladani Umar bin Abdul Aziz yang Bijaksana

Share

Setelah Rasulullah SAW pulang ke Rahmatullah, Umat Islam mengalami kebingungan untuk meneruskan langkah karena sudah tidak akan ada lagi nabi rasul yang akan diutus ke muka bumi. Akhirnya disepakatilah seorang Khalifah.

Khalifah ialah sebuah status atau jabatan yang diberikan untuk pemimpin Islam sebagai penerus ajaran Rasulullah SAW. Tiap-tiap khalifah memiliki peran, bentuk dan ciri masing-masing karena jaman dan masyarakat yang dipimpin pun berbeda.

Beberapa khalifah yang sering diajarkan di sekolah ialah Abu Bakar. Namun tahukah kalian seorang khalifah dengan kebijaksanaan dan kerendah hatian yang lain dan yang menyandang gelar khulafaur rasyidin yang kelima?

Iya, beliau adalah Umar bin Abdul Aziz. Namun, siapakah beliau dan apa yang telah beliau lakukan selama masa kepemimpinannya? Mari selami bersama riwayat singkat tentang Khalifah Umar.

Siapa itu Khalifah Umar?

Mari kita coba Meneladani Umar bin Abdul Aziz, ialah seorang khalifah yang lahir pada 26 Safar 682 Hijriyah. Silsilah Umar bin Abul Aziz lahir dari Bani Umayyah cabang Marwani.

Lahir dari pasangan Abul Aziz bin Marwan dan Laila binti Asim bin Umar, Ayah Khalifah Umar ialah saudara sepupu dari Khalifah Utsman bin Affan. Sedangkan Ibu Khalifah Umar merupakan cucu dari Khalifah Ummar bin Khattab.

Kelahiran Ibu Umar merupakan sebuah perjodohan yang sarat dengan kekaguman Umar bin Khattab atas kejujuran seorang gadis yang tidak mau mencampurkan air dengan susu. Hal tersebut merupakan sebuah dosa besar. Atas kejujuran gadis tersebut, maka Umar bin Khattab menjodohkannya dengan Ashim, putranya. Maka tidak heran, darah para khalifah memang telah menurun ke Khalifah Umar.

Khalifah Umar lahir di Jazirah Arab. Semasa kecil ia banyak menghabiskan waktu di kota Helwan, Mesir. Ketika dewasa, ia mengenyam bangku pendidikan di Madinah. Ia banyak berteman dan bergaul dengan orang-orang yang shalih dan para perawi hadits. Ia belajar ilmu-ilmu tentang Islam dari tokoh-tokoh ulama Quraisy.

Di antara kelompok para sahabat nabi, Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai ahli fikih. Ia telah meriwayatkan hadits dari Sa’id bin Musayyab, Sahl bin Sa’ad dan Abdullah bin Ja’far. Hadits darinya pun diriwayatkan oleh para ulama. Para ulama tersebut diantaranya ialah Raja bin Hayawah, Ibnu al-Munkadir dan az-Zuhri.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz memiliki hubungan darah dengan Sulaiman bin Abdul Malik juga. Sulaiman ialah khalifah sebelum Umar bertahta.

Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz

Selama menjabat sebagai khalifah dari tahun 717 Hijriyah sampai 720 Hijriyah, khalifah telah dikenal sebagai seorang yang bijaksana dan mengutamakan kepentingan umat. Ia merelakan harta kekayaan keluarga untuk diberikan ke kas negara ketika Ia dilantik sebagai khalifah dan hidup sederhana.

Sebagai khulafaur rasyidin kelima, Ia memiliki cita-cita untuk menghapus seluruh praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di Islam. Pada waktu awal Khalifah Umar menjabat, Ia memerintahkan untuk melakukan pengecekan terhadap harta kekayaan yang dimiliki oleh para Bani Umayyah. Harta yang diperoleh dengan cara yang tidak baik kemudian diberikan ke kas negara. Langkah selanjutnya ialah melakukan pemecatan terhadap seluruh pejabat yang melakukan korupsi.

Langkah pemecatan para koruptur di masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz perlu diacungi jempol karena tidak semua pemimpin mau mengambil resiko untuk dimusuhi oleh anak buahnya. Namun, Khalifah Umar berani. Baginya, tidak ada yang lebih penting daripada kesejahteraan masyarakat. Jabatan harus diambil secara serius untuk rakyat. Bukan untuk mengeruk keuntungan demi kantong pribadi.

Alkisah suatu ketika, Yahya bin Said seorang yang diutus untuk mengumpulkan zakat dan membagikan zakat kepada masyarakat miskin yang membutuhkan. Ketika sampai di daerah tujuan, Yahya bin Said bingung karena tidak ada rakyat miskin yang ditemuinya. Akhirnya Yahya membeli seorang budak dan memberikan kemerdekaan terhadap budak tersebut. Khalifah Umar memang dikenal sebagai khalifah yang mengutamakan keadaan masyarakatnya dibanding dirinya. Terbukti dengan seluruh rakyatnya yang akhirnya sejahtera.

Di kisah yang lain, Hamid bin Abdurrahman yang bertugas sebagai Gubernur Irak saling berkirim kabar daerah dengan Khalifah Umar. Hamid melaporkan bahwa kas negara masih berlimpah dan Ia bingung dengan uang tersebut. Padahal seluruh gaji dan hak para pegawai sudah dipenuhi. Khalifah Umar kemudian memerintahkan untuk membayarkan utang para rakyat yang tidak boros, seorang yang ingin menikah tapi tidak memiliki uang mahar dan memberikan pinjaman modal usaha kepada masyarakat.

Seluruh kebijakan dan Prestasi Khalifah Umar bin Abdul menghantarkan daerah kepemimpinannya mencapai puncak kejaaan pada Dinasti Umayyah. Walaupun hanya 2 tahun memimpin, seluruh kebijakan Khalifah Umar dianggap revolusionar, berani dan patut dicontoh oleh khalifah dan pemimpin lainnya.

Meneladani Kepribadian Umar bin Abdul Aziz

Khalifah Umar merupakan seorang pemimpin yang arif, bijaksana, serta jujur. Dikisahkan bahwa suatu malam di istana, putra sang khalifah berniat untuk mendiskusikan suatu keperluan dengan ayahnya. Khalifah yang sedang sibuk mengurusi banyak urusan bertanya,

“Ada masalah apa, anakku, yang membuat dirimu datang kepadaku malam-malam seperti ini?” ucap Umar.

“Saya hendak bertanya dan berdiskusi perihal keluarga kepada ayah,” timpal anaknya.

Tanpa aba-aba, seketika Khalifah Umar memadamkan seluruh lampu yang ada di Istana. Putanya lantas kaget dan ayahnya menjelaskan bahwa apa-apa yang sedang dipakai saat ini ialah kepunyaan negara. Dari sinar lampu, minyak dan banyak hal lain. Padahal malam itu akan dipergunakan untuk mendiskusikan masalah keluarga. Oleh karena itu, Umar mematikan fasilitas yang diberikan negara dan menyalakan lilin. Sungguh teladan yang mulia.

Di lain kisah, Umar bin Abdul Aziz sedang melakukan perjalanan ke luar daerah menaiki unta. Tanpa ada angin kecang, serban yang dikenakan oleh khalifah tersebut terbang dan mendarat di tanah. Ia tidak menyadari hal tersebut hingga ia diberi tahu sorbannya telah ketinggalan di belakang.

Khalifah Umar langsung turun dan jalan kaki untuk mengambil sorbannya.

“Wahai Khalifah Umar, kita bisa mengambil sorban tersebut dengan mengendarai unta. Mengapa engkau repot-repot turun dan berjalan kaki?” tanya pemilik unta.

Khalifah Umar tersenyum dan menimpali,

“Perjanjian saya dengan Anda adalah menyewa unta untuk pergi ke suatu daerah. Tidak untuk Kembali,” jawab Umar.

Khalifah Umar juga tidak mau menyuruh pemilik unta untuk mengambilkan sorban tersebut karena Umar tahu bahwa sorban itu ialah miliknya. Tidak ada hak baginya untuk meminta bantuan orang lain ketika Ia bisa melakukan hal tersebut sendiri.

Dari kisah tersebut kita dapat Meneladani Umar bin Abdul Aziz yakni tidak menggunakan jabatannya untuk memanfaatnya rakyatnya. Ketika menggunakan barang sewa, Ia juga berlaku sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.

Itu dia riwayat singkat tentang nama dan silsilah Umar bin Abdul Aziz, masa kepemimpinan khalifah, kebijakan apa saja yang Ia lakukan dan kepribadian khalifah yang bisa diteladani. Semoga Kita bisa meneladani dan mengambil hikmah dari kisah Khalifah Umar.

Read More

2 Responses

  1. November 14, 2020

    […] Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu khalifah pada zaman Bani Umayyah. Prestasi Umar bin Abdul Aziz yang sangat gemilang membuatnya dikenal oleh muslim di seluruh dunia. […]

  2. November 17, 2020

    […] Teladan Bagi Para Khilafah dan Pemimpin […]