
Sumber : Photo by Andreas Klassen on Unsplash
Ketika kita harus mengerjakan satu tugas atau ketika kita harus mengerjakan sesuatu, tetapi ketika kita stuck dengan sesuatu itu, yang biasanya banyak orang lakukan adalah menunda. Berpikir seperti ini misalnya,”yaudah lah kerjainnya nanti aja, sekarang lagi nggak mood nih”. Saat sudah ditunda -tunda justru malah keterusan, yang seharusnya mengerjakan, malah tidak tidak dikerjakan dan hal ini terus sampai akhirnya sudah H-1 atau hari H,saat dimana kita harus mengumpulkan tugasnya. Saat kita mengerjakan dengan waktu yang sudah mepet, akhirnya tidak maksimal hasil kerja kita. Nah hal ini berkaitan dengan masalah produktivitas. Masalah ini adalah masalah yang sangat umum terjadi, dan semua orang pasti pernah mengalami ini. Dan memang hampir semua orang itu malas atau suka menunda – nunda jika mengerjakan sesuatu. Masalah ini memang sudah terjadi sejak zama dulu bahkan hingga sekarang. dan sebenarnya memang sudah sejak lama orang – orang, ilmuan, para ahli, bahkan filsuf mengkaji masalah produktivitas dan membahas gimana sih cara terbaik untuk menjadi produktf ?. berikut ada beberapa cara agar lebih produktif ala stoic yang mungkin kamu bisa terapkan dalam kehidupan mu.
Cara agar lebih produktif dengan menggunakan salah satu filosofi yunani, yaitu folisofi stoic.
baca juga :
isi otak seorang penunda dan berseger itu beda
mengatasi rasa malas ala orang jepang
Salah satu tindakan yang kurang produktif yang paling sering kita lakukan adalah menunda atau prokrastinasi. Ingin Mengerjakan tugas malas, belajar tapi malas, di waktu jam kerja justru asik membaca yang lain, justru asik main HP, asik ngobrol. atau mungkin ketika kamu sedang ada tugas, kamu justru pergi ngemall atau ngafe. Berdaasarkan riset, sebenarnya banyak orang yang prokras di dunia ini. sekitar 20%, baik itu pria ataupun wanita di seluruh dunia adalah prokrastinator dalam menjalani gaya hidup mereka. Jadi satu di antara 5 orang di dunia adalah orang yang prokras. baik dirumah, di tempat kerja, di sekolah maupun di hubungan romantis. dan mungkin kamu juga salah satunya.
Bayangkan situasi dimana kita bisa ngatur dan menghargai waktu, sama seperti orang – orang dengan filosofi stoic. Ketika kita stuck dengan satu kerjaan, tapi instead of kita bilang bahwa “oke aku kerjakan besok aja” coba kiita rubah dengan ” oke ini susah tapi ini harus tetep aku kerjakan, dan kalau gagal atau menghambat ya dicoba sedikit – sedikit, aku pasti bisa”.
Apakah terbayang hal itu ? Apakah kamu bisa menjadi orang seperti itu ?. Jika seperti itu pastinya prokrastinas tidak akan menjadi pilihan atau gaya hidup kita.
dengan kita coba menerapkan filosofi stoicism, kamu akan bisa menjadi seperti. kenapa ? karena ya folosofi stoic ini menekankan pada ketenangan, kalaupun kamu ada disituasi yang tidak menyenangkan sekalipun, keputusan menghidar dan gegabah sebenarnya bukanlah keputusan yang akan kamu pilih.
Lalu bagaimana supaya kamu bisa jadi produktif dengan filsafat stoic ini?
Mengelola Emosi
Cara agar lebih produktif ala stoic yang pertama adalah kamu bisa coba mengusahakan untuk mengelola emosi supaya management waktu kamu bisa jadi lebih baik. Kata filosofi stoic “beliefe underlie feelings” atau kepercayaan kamu akan sesuatu akan membentuk perasaan atau mood atau akan membentuk emosi kamu. jadi jika kepercayaan kamu terhadap suatu hal atau suatu kejadian selalu negatif, maka emosi kamu akan menjadi negatif juga. misalnya, atasan kamu memberi tugas, di hari itu tapi kamu mempresepsikan tugas itu sebagai beban. Jika seperti itu, otomatis kamu akan merasa malas, kamu akan mengalami emosi negatif, kamu akan merasa mager untuk mengerjakannya. Tapi, Jika misalnya kamu mempresepsikan tugas itu sebaliknya, jika kamu meyakinkan tugas itu sebagai ilmu baru, kamu akan bisa lebih positif.

Sumber : Photo by Hello I’m Nik on Unsplash
Emosi positif yang akan muncul, sehingga kamu akan lebih excited dengan tugasnya dan mengurangi rasa malas kamu. jadi prinsip pertama dari filosofi stoic adalah keyakinan kamu lah yang menciptakan perasaan, bukan kenyataan, inilah yang ditekankan oleh Epictetus, salah satu filsuf stoic.
“orang itu terdistraksi (atau dalam hal ini, prokrastinasi), buka sama benda – bendanya (objek) tetapi sama prinsip dan gagasan yang mereka bentukterhadap hal itu.
-Epictrtus-
jadi, prokrastinasi menurut stoicism itu bukan karena objek – objek disekitar kita, misal bukan karena HP yang ngedistraksi kita, bukan karena sosmed, bukan karena laptop, atau apapun itu. Tapi prokras itu berasal dari mindset kita. Bagaimana kamu memandang pekerjaan mu dan bagaimana kamu berprinsip dengan pekerjaanmu, jika selama ini kamu mempresepsikan pekerjaan mu sebagai beban, maka itu akan menjadi beban dan menciptakan emosi negatif untuk mu. Banyak juga penelitian yang menunjukan bahwa suasana hati yang positif itu akan memengaruhi pencapaian kamu secara drastis. Jadi cobalah untuk membuat suasana hati kamu tidak negatif. Dengan kamu mempresepsikan pekerjaan yang akan kamu lakukan sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kamu juga pastinya akan lebih senang mengerjakan sesuatu ketika kamu menganggap bahwa itu adalah tantangan dan akan belajar banayak.
Jadi itu adalah cara agar lebih produktif ala stoic yang pertama. Kamu perlu mengelola emosi dan persepsi kamu terhadap tugas. Jangan sampai kamu mempersepsikan tugas sebagai beban, sehingga nanti emosi negatiflah yang akan muncul.
Evaluasi hal yang telah dilakukan
Cara agar lebih produktif yang kedua adalah evaluasi hal yang kamu lakuin. Coba tanyakan ini kepada diri mu, sebenarnya kamu melakukan hal yang penting atau selama ini kamu hanya melakukan hal yang tidak terlalu penting. Kata salah satu filsuf stoic yaitu Marcus Aurelius,
“ngelakuin sesuatu dengan baik nggak menjadikannya penting”
-Marcus Aurelius–
Dan ini salah satu masalah paling umum dari banyak tips management waktu atau tips tentang produktivitas. Banyak yang fokus pada bagimana caranya melakukan sesuatu dengan cepat, padahal meski kamu cepat atau baik dalam mengerjakan sesuatu belum tentu yang kamu kerjakan itu benar – benar penting untuk mu.
Jadi, bagaimana cara kita memastikan bahwa sesuatu yang kita kerjakan benar – benar penting?, nah coba deh, kamu luangkan waktu untuk mundur sejenak dari apa yang kamu kerjakan dan kamu tanya pada diri mu sendiri, sebenarnya apa sih yang benar – benar penting. Karena terkadang, jika kita sedang sibuk, kita sering lupa dengan big picture dari apa yang kita kerjakan.
Sehingga kita sibuk terus menerus, Merasa kita produktif padahal pikiran kita tidak clear. Padahal kerjaan kita tidak terlalu penting. Sehingga Meski kita cepat, meski kita merasa produktif dalam mengerjakan sesuatu, kita kurang memikirkan sesuatu yang bisa kita kerjakan, kita kurang berfikir dari perspektif yang luas, dari prespektif yang lebih besar. Apa tujuan kita dan kenapa kita mengerjakan ini ?. Mungkin kamu sedikit lupa, jika misalnya kamu sibuk dengan hal – hal yang kurang penting yang kadang – kadang jika kita coba pouse dulu sebentar kerjaan kita, dan kita coba refleksi diri. Bisa saja hal yang kita lakukan itu justru menjauhkan kita dari hal yang emang kita tuju. Jadi tips yang kedua tetang cara agar lebih produktif adalah coba kamu refleksi lagi, sebenarnya yang kamu lakukan ini, benar produktif atau tidak.
Pahami apa yang bisa kita kendalikan
tips ke tiga dari cara agar lebih produktif adalah coba kamu pahami hal yang bisa kamu kendalikan dan hal yang tidak bisa kamu kendalikan. Menurut filosofi stoic, kita sebenarnya tidak memiliki kendali atas apapun kecuali pilihan kita sendiri. Contoh sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan jika dalam konteks produktifitas adalah hasil dari pekerjaan kita ,contohnya kita bisa saja udah belajar dari jauh-jauh hari, untuk mengerjakan ujian tapi untuk hasil ujiannya kita tidak bisa kontrol sepenuhnya.
Masalahnya adalah banyak orang yang terlalu khawatir dengan hasil, sampai akhirnya orang – orang itu melupakan prosesnya, melupakan hal yang harus dia lakukan di tengah jalannya, melupakan hal yang harus dia pilih sehari – hari agar bisa menuju ke hasil itu, jadinya gimana ? terlalu banyak overthinking dari pada kerjanya.
Pertanyaannya adalah, lalu harus bagaimana ?
Sebaiknya kamu lakukan adalah kamu fokus dengan hal yang bisa kamu kontrol. Masalah hasil atau masalah faktor eksternal, tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Yang penting kita fokus dengan yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir kegagalan dan memaksimalkan keberhasilan, jadi focus on effort, not outcome.
fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan yaitu tindakan kita sendiri, dan tidak perlu terlalu khawatir dengan hal – hal yang tidak dapat kita kontrol.tidak masalah dan ikhlaskan saja yang penting kita ikhtiar, kita berusaha pada hal – hal yang ada dibawah kontrol kita. Karena jika kita memfokuskan energi pada hal yang memang benar dapat kita kontrol dan kendalikan, kita akan menjadi jauh lebih produktif dan efektif juga tanpa menghabiskan tenaga yang sebanyak itu.
Hal terakhir dari cara agar lebih produktif adalah, coba pahami jika kamu masih merasa kesulitan untuk mengatur waktu kamu dengan baik, berkurangnya produktivitas itu sebenarnya adalah salah satu gejala bahwa kamu ada masalah, memang hal ini tidak selalu terjadi. Tapi umumnya masalah hidup itu saling berkaitan dengan produktivitas. Jadi kalau kamu tidak produktif, bukan berarti yang bermasalah adalah kerjaan itu, tapi juga mungkin kamu sedang ada masalah hidup yang lain misal masalah keluarga, masalah dengan orang tua atau pasangan yang berimbas pada produktivitas kamu. Kabar baiknya ini adalah hal yang wajar. Jika kamu sedang ada masalah hidup dan itu berimbas pada produktivitas mu. Meski wajar, jika terus – menerus dan terlalu lama akan berakibat tidak baik untuk diri sendiri, produktivitas berkurang dan kita juga sehari – hari galau karena masalah – masalah tersebut. Jika kamu merasakan masalah itu dalam hidup mu, lebih baik kamu konsultasikan kepada ahlinya.
Kesimpulan
Masalah hidup juga dapat mempengaruhi produktivitas kita. Kontrol diri kita, emosi dan hal – hal yang bisa kita kontrol. Lakukan evaluasi terhadap hal dan diri kita agar kita tetap produktif dalam keseharian kita. Terapkan cara agar lebih produktif ala stoic yang telah di jelaskan sebelumnya pada kehidupanmu sehari – hari dan akan membantu membuat harimu lebih baik.