Kisah Heroik Abu Bakar dalam Masalah Aqidah

Share
Abu Bakar  As Shiddiq

Yang Pertama Mempercayai Isra’ Mi’rajnya Nabi

Kisah Heroik Abu Bakar, dia merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW– yang paling awal masuk agama islam atau yang disebut dengan Assabiqunal Awwalun. Beliau adalah sahabat terdekat Nabi yang menemaninya sejak zaman jahiliah dan sekaligus sebagai bapak mertua Rasul lewat anaknya Aisyah.

Di samping itu As-Shiddiq adalah panggilan Nabi Muhammad SAW yang melekat padanya sejak setelah kejadian spektakuler Isra’ Mi’raj. Dialah yang pertama kali mempercayai perjalanan isra’ mi’raj Nabi tanpa rasa bimbang sedikitpun.

Peristiwa ini penting bagi umat islam.

Pertama, dengan terjadinya isra’ mi’raj Allah mensyariatkan sholat 5x sehari. Kedua, waktu waktu sholat juga ditentukan saat itu. Ketiga, sebagai ujian bagi muslimin untuk mengimani Rasul seyakin yakinnya.

Lebih jelasnya yuk simak kisah di bawah ini!

Perjalanan Yang Tak Masuk Akal

Pada tahun pertama sebelum Hijriah Rasul SAW diberangkatkan oleh Allah menuju Palestina lalu naik ke langit ke7 menggunakan buroq yang di bawa oleh malaikat Jibril. Di setiap lapisan langit Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi dan Rasul terdahulu seperti Nabi Ibrohim, Adam, Idris dan yang lainnya.

Sampai di langit ketujuh Rasulullah mendapatkan syariat penting dari Allah, sholat berjemaah lima kali sehari. Setelah mendapatkan amanah besar ini Rasul kembali ke bumi malam itu juga. Perjalanan satu malam ini tidak masuk akal jika dipikir secara akal, akan tetapi kekuatan aqidah lah yang dapat membuat kita yakin dan percaya sepenuhnya.

Di pagi harinya Rasulullah SAW duduk merenungi perjalanannya semalam. Lewat lah Abu Jahal di depan Rasul dan menanyainya, “Wahai Muhammad kenapa engkau termenung?” lalu Rasul pun menceritakan apa adanya kepada Abu Jahal dengan sedetail detailnya.

Abu Jahal kembali bertanya, “Apakah benar Muhammad, engkau pergi ke Palestina dalam semalam padahal kami membutuhkan 2 bulan pulang pergi dengan kuda terbaik kami?”

Nabi menjawab “Betul wahai Amr”, Abu Jahal berkata “Hei Muhammad apakah engkau mau menceritakannya kepada para penduduk Makkah jika mereka kukumpulkan sekaran juga?”, Rasul menjawab “Ya,tentu saja”.

Abu Jahal langsung memegang tangan Nabi dan membawanya ke bukit Abi Qubais, sebuah bukit tempat memberitakan hal penting di Makkah.

Di sana Abu Jahal berteriak memanggil penduduk Makkah, “Wahai penduduk Makkah, Muhammad ingin memberikan berita penting untuk kalian!”.

Tak lama kemudian berkumpullah penduduk Makkah di bawah bukit memandangi Abu Jahal dan Muhammad keheranan. Setelah itu, barulah Nabi SAW berbicara menceritakan peristiwa semalam sedetail detailnya.

Nabi berkata dengan polosnya, “Wahai penduduk Makkah, sesungguhnya aku semalam didatangi malaikat Jibril sambil membawa buroq yang setiap matanya melihat disana kakinya sudah berada…..” dan seterusnya secara lengkap, detail tanpa dikurang kurangi atau ditambah.

Perkataan Nabi itu seketika membuat kafir Quraish bertambah kafir dan sahabat sahabat pun banyak yang muncul rasa bimbang dalam hatinya.

Niat Busuk Abu Jahal VS Kokohnya Aqidah Abu Bakar

Niat busuk Abu Jahal berhasil. Dengan tersenyum ia turun dari bukit Abi Qubais melewati para sahabat yang bimbang. Kemudian pergi ke Daarunnadwah, tempat berkumpulnya para pembesar Quraisy.

Disana Abu Jahal berkata kepada para pembesar, “Telah hancur agama si Muhammad!” para pembesar Quraisy terkejut heran, “Bagaimana bisa?”

Abu Jahal lalu menceritakan isra dan mi’rajnya Nabi kepada para pembesar secara detail dari awal sampai akhir. Selesai menceritakan, salah satu pembesar berkata,”Tinggal 1 orang, yang jika kalian bisa goyahkan imannya akan goyah semua pengikut Muhammad. Dia Abu Bakar, cari dia!”.

Abu Jahal kemudian pergi bersama pembesar Quraisy ke kebun kurma milik Abu Bakar diikuti para sahabat yang ingin tahu jawaban Abu Bakar terkait Isra’ Mi’raj.

Sampai disana Abu Jahal menceritakan isra mi’raj kepada Abu Bakar. Setelah diceritakan, Abu Bakar lantas bergegas menemui Nabi di bukit Abi Qubais.

Dengan perawakan kurusnya Abu Bakar melangkah naik dari bawah bukit Abi Qubais sambil melihat Nabi dan menanyakan perjalanan isra’ mi’rajnya dengan berteriak, “Yaa Rasulullah, apakah betul engkau telah bepergian ke palestina dalam semalam?apakah betul anda telah naik ke langit ke tujuh?…”dan seterusnya.

Hingga sampai Abu Bakar dihadapan Nabi dan bertanya, “Apakah benar itu semua ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Benar!” lalu Abu Bakar berujar lantang, “Anda pasti BENAR!”. Seketika itu pula para sahabat yang bimbang kembali imannya, mereka kembali percaya bahwa Muhammad itu Rasulullah tidak mungkin mengarang.

Dari sini sudah hancur oleh Abu Bakar niat busuk Abu Jahal yang ingin memfitnah Nabi dengan kekokohan aqidahnya yang tiada tanding.

Membuat Seluruh Makkah Percaya Dengan Perjalanan Isra’ Mi’raj

Tidak hanya itu, Abu Bakar lalu berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah disini banyak pembesar Quraisy yang sudah beberapa kali pergi ke Palestina dan tahu selak beluk kotanya, bersediakah engkau jika engkau menceritakan kepada kami bagaimana kota Palestina yang engkau lihat itu?”. Rasul menjawab, “Tentu saja”.

Lalu Nabi menceritakan bagaimana kota Palestina itu, berapa tiang masjidnya, bagaimana bentuk kotanya secara detail. Setiap Nabi menceritakan bentuk kotanya atau warna pintu masjidnya, pembesar pembesar Quraisy mengangguk membenarkan dan berkata, “Muhammad benar!”.

Hingga pada saat itu seluruh penduduk Makkah kembali percaya dengan perjalanan isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Maka sejak peristiwa tersebut Rasulullah SAW memberi gelar untuk Abu Bakar dengan As Shiddiq yang artinya membenarkan.

Teladan Bagi Setiap Muslim

Dari kisah diatas, Abu Bakar telah memberikan kita sebuah motivasi dan teladan untuk tetap kuat dan kokoh dalam menegakkan aqidah.

Banyak pelajaran pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini diantaranya:

  • Yang haq pasti akan menang melawan yang bathil
  • Segala hal bisa terjadi dengan izin Allah SWT
  • Allah memandang kepada taqwanya seseorang bukan kepada wajahnya, tubuhnya atau hartanya
  • Aqidah yang kuat dibutuhkan dalam beragama
  • Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada kesombongan

Abu Bakar As Shiddiq adalah seorang yang kurus perawakannya sampai sampai terhembus badannya apabila terkena angin, namun aqidahnya kokoh tak tertandingi oleh manusia manapun. Beliau adalah seorang yang berilmu dan bertaqwa.

“Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah.”

Abu Bakar As Shiddiq

Ia adalah pemimpin umat islam setelah Nabi Muhammad Saw yang patut di contoh pemimpin pemimpin umat yang lain. Baca juga Prestasi Umar bin Abdul Aziz sebagai teladan untuk memimpin.

Di akhir, yuk kita mari bersama sama berusaha berikhtiar mencontoh aqidah Abu Bakar agar kelak dapat bertemu dengan Nabi Muhammad Saw di surganya Allah. Jangan lupa untuk selalu bertawakkal kepada Allah semata.

Read More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *